in

Cerita Atlet Difabel Ikut UTBK SBMPTN di Unnes, Meski Awalnya Dilarang Orang Tua


Jakarta

Riko Wahyu Diyanto awalnya sempat dilarang orang tuanya untuk mengikuti UTBK SBMPTN . Riko sendiri mengambil jurusan Psikologi di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Ia juga merupakan atlet difabel cabang olahraga Boccia di Jawa Tengah. Prestasinya yaitu berhasil meraih Medali Perak di PON Papua 2021.

Riko bercerita ia sempat kesulitan mencari informasi mengenai UTBK, namun karena kegigihannya Riko berhasil mendapatkan informasi itu dari kenalannya. Ia juga mengatakan orang tuanya tidak menyetujui dirinya mengikuti UTBK SBMPTN karena keterbatasan fisik.

“Jujur respon orang tua sedikit tidak menyetujui karena keterbatasan fisik, namun saya tetap bersikukuh untuk ikut dan ini menjadi usaha saya dalam mengangkat derajat martabat orang tua saya,” ujar Riko yang dikutip dari laman Unnes.

“Mimpi saya ingin menjadi mahasiswa jurusan Psikologi FIP UNNES, untuk itu saya bersemangat untuk mengikuti UTBK di UNNES,” tambah Riko.

Lebih lanjut, Riko berpendapat keterbatasan fisik bukan suatu penghalang. Ia melihatnya sebagai suatu motivasi.

“Walaupun sebagai anak difabel harus bisa kuliah meski jalan rintangan yang dihadapi berat, saya harus tetep berjuang,” ucap Riko.

Riko mengikuti UTBK SBMPTN 2022 pada Selasa (17/5/2022). Ia mengaku Unnes memberikan pelayanan kepada difabel sangat baik.

“Alhamdulillah UNNES sangat baik dalam memberikan pelayanan, saya dibantu dalam segala hal sehingga saya dapat mengikuti UTBK dengan lancar,” ujar Riko.

Selain itu, Unnes memang memberikan lokasi bagi peserta penyandang disabilitas. Menurut Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan selalu ada kesempatan kepada peserta yang memiliki kebutuhan khusus untuk mengikuti UTBK di Unnes.

“Kami membentuk panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk mengatur dan mendukung pelaksanaan UTBK SBMPTN agar berjalan sebagaimana mestinya dan dapat diikuti oleh peserta yang berkebutuhan khusus. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang mempercayakan kami sebagai salah satu pusat pelaksaanaan UTBK,” ujar Fathur.

Simak Video “Kisah kak Toto, Terangi Jalan Anak Autis Dengan Lukisan
[Gambas:Video 20detik]
(atj/lus)



Sumber Artikel

Baca juga:   Kisah Tony Fernandes, Pelayan Restoran yang Beli AirAsia 1 Ringgit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings