Menu
in

Anak Bos yang Mulai Karier dari Kurir dan CS


Jakarta

Mohammad Feriadi Soeprapto merupakan sosok di balik suksesnya JNE menjadi layanan jasa antar barang ternama di Indonesia. Saat ini, Feriadi merupakan Presiden Direktur JNE.

Feriadi bukan orang sembarangan, dia merupakan anak Soeprapto Suparno yang merupakan pendiri awal JNE. Tapi, meskipun memiliki predikat sebagai anak bos perusahaan, nyatanya Feriadi harus tetap berjibaku melakukan kerja keras dari level terbawah saat bergabung dengan perusahaan JNE.

Menurutnya, meski sebagai anak pendiri perusahaan, dirinya juga mendapatkan perlakuan bak karyawan yang lainnya. Menurutnya, untuk meraih kesuksesan semua hal harus dilakukan dari bawah, tak peduli apapun latar belakangnya. Termasuk latar belakang dirinya sebagai ‘anak bos’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia pun bercerita kariernya di JNE dimulai dari level terendah. Menurut penuturan Feriadi, dirinya telah memulai karier di JNE sebagai seorang kurir hingga customer service. Tahun 1996 merupakan pertama kalinya Feriadi masuk ke dalam perusahaan.

“Saya bergabung di perusahaan sama halnya dengan karyawan lain, saya melalui proses training, saya melalui proses orientasi, perkenalan ke perusahaan. Tidak ada treatment yang membuat saya berbeda dengan karyawan lain,” ungkap Feriadi dalam salah satu edisi perbincangan eksklusif Ask d’Boss detikcom yang tayang pada medio 2021 yang lalu.

Dia bercerita tugas pertama yang diembannya adalah mengantarkan barang ke Thailand, saat itu dia menjadi kurir untuk layanan on board courier. Layanan itu adalah layanan pengantaran barang penting yang prosesnya tak melalui kargo, namun barang langsung dibawa oleh kurir itu sendiri di kursi penumpang.

Tugas itu diembannya benar-benar dalam hitungan hari saat bergabung ke JNE. Belum lagi menurutnya barang yang diantar lewat layanan on board courier biasanya adalah barang yang sangat penting bagi si penerimanya.

“Ini menurut saya sangat berkesan buat saya, di saat baru bergabung, belum dapat kesempatan banyak hal, tiba-tiba disuruh berangkat. Saya waktu itu kalau tidak salah ke Thailand untuk bawa kiriman hand carry untuk suatu pabrik,” kata Feriadi.

“Barang yang dibawa ini sangat sensitif, barang yang value-nya tinggi,” ujarnya.

Dia juga sempat bercerita dirinya pernah juga ditugasi di bagian sales dan customer service. Di bagian ini, Feriadi harus menghadapi komplain orang banyak dan mengatasinya. Hal itu menurutnya jadi pengalaman sangat berharga untuknya.

“Namanya hadapi komplain, itu hal biasa buat saya. Bagaimana kesulitan kita men-delivery satu kiriman, ke satu daerah, ke satu alamat itu jadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan,” ungkap Feriadi.

Simak Video “Pemilik Lahan Sesalkan Cara JNE Kubur Beras Bansos di Depok
[Gambas:Video 20detik]



Sumber Artikel

Leave a Reply

Exit mobile version